Oesman 77 Meniru Mr. Bean?

Komedian yang sedang naik daun, Sule, bersolo karir melalui karakter Oesman 77 yang disiarkan Trans 7 setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 17.00 WIB. Sule tampil sebagai bujangan tua yang pikun namun nyentrik, berpeci, kostum merah meriah, dan sepeda motor Honda 70 yang antik.

Karakter pembantu dalam serial komedi ini adalah sebuah boneka yang ditemukan Oesman di pinggir jalan. Awalnya, Oesman berniat membuang boneka yang mirip dengan Sule itu ke sebuah tong sampah, namun akhirnya sedi sendiri dan membawanya pulang. Sikap Oesman terhadap boneka ini mirip banget dengan sikap Mr, Bean kepada Teddy Bearnya.


Hanya sedikit dialog yang muncul dalam tayangan perdana. Jika Mr. Bean memiliki nenek pemilik apartemen sebagai orang yang sebal dengannya, maka pada Oesman 77 ini justru bertolak belakang. Seorang tetangga cewek sexy dengan dandanan menor terlihat sebal kepada tingkah Oesman. Karakter ini malah membuat Oesman 77 menjadi komedi slapstick yang umum, sama dengan potongan puzzle Warkop Prambors. Agaknya inilah salah satu kunci sukses jika membuat sebuah film atau sinetro komedi. Jika begini malah membuat Sule tidak percaya diri jika lawakannya tidak bakalan laku.


Beberapa adegan di tayangan perdana terlihat copy paste dengan Mr. Bean serial. Seperti adengan makan roti ketemu lalat, gaya Oesman yang cengar cengir, kecintaan kepada boneka kesayangan, tingkah yang menyebalkan orang sekitar, memiliki kendaraan tua, terlihat mempunyai ide cemerlang tapi konyol, masa bodoh dengan lingkungan sekitar, usil, gaya bicara seperti kumur-kumur dan egois.


Perbedaannya terletak dengan ciri khas peci pada Oesman, tidak menggunakan jas (hanya kemeja dan rompi) dengan warna meriah, gigi yang ompong (palsu), dan usia Oesman yang lebih tua daripada Mr. Bean.

Dalam hal plot cerita, Oesman diharapkan lebih kreatif. Sebab masyarakat selama ini terlanjur mengenal Sule apa adanya dibanding Sule yang berjuang menyamakan dirinya dengan Mr. Bean.Sule mesti tampil lebih membawa gaya lokal agar membumi, dan sedapat mungkin kekonyolan yang ditampilkan bisa mewakili kekonyolan khas orang lokal dengan menggunakan properti (peralatan) lokal.

Apapun itu, kreatifitas Sule tetap kita hargai, semoga Oesman 77 mendapat sambutan luas di Indonesia




2 comments: